Artikel
TRADISI KANDURI MAULID
Kanduri Maulid di Aceh biasa dikenal juga sebutan “Khanduri Molod” adalah tradisi perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang berlangsung selama tiga bulan, mulai dari bulan Rabiul Awal hingga Jumadil Awal. Kanduri Maulid biasa dirayakan dengan menggelar kanduri besar, dengan mengundang anak yatim, kerabat, dan tetangga serta menyajikan berbagai hidangan khas, termasuk “Bu Kulah”.
Dalam perayaan maulid, momen ini menjadi sakral bagi masyarakat Aceh yang dalam kehidupannya sehari-hari yang melekat dengan nilai-nilai adat dan budaya. Maka tak heran ketika memasuki bulan Rabiul Awal. Perayaan maulid Nabi terlihat sangat meriah.
Di Gampong Miruek Taman Kecamatan Darussalam kanduri maulid dilaksanakan pada tanggal 19 November 2021 bertempat di halaman masjid Darul Hasani. Kuah Beulangong dimasak sebanyak 14 beulangong, 11 beulangong dibagikan kepada warga dan 3 beulangong dipersiapkan untuk makan bersama kepada tamu undangan dan warga gampong.
Warga sangat antusias menyambut maulid, sekitar 43 hidangan berbondong-bondong dibawa makanan yang telah di masak ke masjid.
Menu yang sajikan pada perayaan maulid sangat istimewa. Salah satu menu khas nya adalah “bu kulah”, menariknya bu kulah dibungkus dengan daun berbentuk piramid, menu lainnya adalah aneka daging sapi, kambing, ayam dan bebek. Selain itu ada menu penutup yaitu Bulukat. Nasi ketan ini bungkus dengan daun pisang berbentuk limas.
Sebelum menyantap hidangan maulid, masyarakat menggelar zikir dan doa bersama diiringi shalawat. Kenduri tersebut berlangsung dengan khidmat dan lancar hingga selesai, meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh warga yang hadir.